Profil Guru
Ketika anda berniat untuk belajar dan menggali ilmu
hikmah di “Majelis Ilmu Asror Karomah (MAJIL ASMAH)”, baik dengan cara
datang langsung ataupun jarak jauh, maka anda akan mendapatkan bimbingan
langsung dari sang guru ilmu hikmah sekaligus pendiri Majelis, yakni “Ustadz
Karyani Asror Karomah” atau yang juga sering dijuluki dengan sebutan “Kyai
Mbeling”. Beliau dikenal sebagai konsultan spiritual, guru ilmu hikmah,
pakar penyembuhan supranatural dan juga dikenal sebagai cendekiawan muslim.
Ustadz Karyani Asror Karomah / Kyai
Mbeling
Beliau terlahir dengan nama kecil “Karyani”
(pemberian kedua orang tua), keluarga besar beliau adalah keluarga yang
mencintai kesederhanaan. Masa kecil / masa anak-anak, beliau habiskan untuk
membantu bekerja guna meringankan beban kedua orang tuanya, seperti
menggembalakan kambing, ternak bebek dan ayam kampung serta beliau pun tidak
sungkan-sungkan untuk turun kesawah membantu bercocok tanam apabila musim
bercocok tanam telah tiba, semua itu dilakukan beliau sebagai bentuk pengabdian
kepada kedua orang tuanya sebab kedua orang tuanya gemar beternak dan bercocok
tanam. Beliau sangat patuh dan hormat kepada kedua orang tuanya tersebut,
karena beliau yakin “bahwasannya ridho Allah SWT itu terletak pada ridho orang
tua”, itulah sebabnya beliau tidak segan-segan untuk ikut membantu
kesibukan –kesibukan orang tuanya itu tanpa ada rasa gengsi ataupun malu
sedikitpun. Prinsip beliau “selagi itu halal dan baik maka tidak ada alasan
untuk tidak melakukannya”.
Sekalipun beliau dilahirkan dari keluarga yang cukup
sederhana dan mencintai kerja keras, tapi itu semua tidak menyurutkan niat
beliau untuk terus menuntut ilmu, baik itu ilmu umum (sekolah) ataupun ilmu
agama (pondok pesantren). Kegigihan beliau didalam menuntut ilmu bukan tanpa
alasan, melainkan karena ada motivasi yang tertanam kuat didalam hatinya, baik
motivasi dari kedua orang tua dan guru-guru ngajinya sewaktu diusia anak-anak,
maupun motivasi dari keluarga-keluarganya yang lain. Dimana semua
motivasi-motivasi tersebut kontras dengan sumber referensi Islam yang tidak
diragukan lagi kebenarannya, yakni Al-Qur’an & Al-Hadits.
Dalil pertama yang begitu besar pengaruhnya didalam
memotivasi beliau untuk terus menuntut
ilmu, diantaranya adalah:
Qs. Al-Mujadalah: 11
“Allah akan
mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang
yang diberikan ilmu pengetahuan beberapa derajat”. ( Qs. Al-Mujadalah:
11)
Dimana Ibnu ‘Abbas radhiallahu
‘anhu menjelaskan, bahwasannya: “Kedudukan ulama (orang yang berilmu pengetahuan)
berada diatas orang-orang yang beriman sampai 100 derajat, dimana jarak antara
satu derajat dengan yang lain adalah seratus tahun.” (Tadzkiratus Sami’:
hal. 27)
Diperkuat lagi oleh sebuah hadits
yang masyhur ditengah-tengah masyarakat umum, yakni:
اُطْلُبُوْا الْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ،
فَإِنَّ طَلَبَ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Tuntutlah ilmu meskipun sampai
dinegeri Cina, karena menuntut ilmu itu wajib hukumnya bagi setiap muslim”.
Sekalipun ada beberapa pendapat yang
menyatakan bahwasannya hadits tersebut tidak shohih, namun beliau tidak
mempermasalahkan keshohihannya melainkan yang beliau ambil adalah maknanya.
Itulah beberapa dalil dari 2 sumber
referensi Islam yang tidak diragukan lagi kebenarannya, yakni Al-Qur’an &
Al-Hadits. Sekalipun sebetulnya masih banyak sekali dalil-dalil dalam Al-Qur’an
& Al-Hadits yang menyatakan tentang keutamaan ilmu, namun bagi beliau dua
contoh dalil tadi diatas sudah cukup mewakili dirinya untuk segera mengambil
tindakan didalam menuntut ilmu dan beliau selalu memperhatikan adab-adab
(etika) didalam menuntut ilmu tersebut, karena beliau yakin bahwasannya
disetiap ilmu itu ada keberkahan didalamnya dan bagaimana mungkin bisa
mendapatkan keberkahan tersebut kalau didalam menuntutnya tidak dibarengi
dengan menerapkan adab-adab penuntut ilmu secara benar. Itulah yang membuat
beliau dari dulu hingga sekarang selalu menghormati guru-gurunya dengan penuh
kerendahan hati sebab menghormati guru adalah salah satu bagian dari adab
penuntut ilmu.
Beliau selalu bersungguh-sungguh didalam
mengamalkan ilmu-ilmu yang telah diperolehnya dan beliau pun tidak pernah
melupakan sedikit pun nasihat-nasihat dari kedua orang tua dan guru-gurunya. Beberapa
contoh nasihat dari panutan-panutannya tersebut (kedua orang tua dan guru-gurunya)
adalah: “untuk selalu tawadhu dalam keadaan apapun, tidak boleh sombong,
tidak boleh menyakiti siapapun, dan harus selalu bersabar setiap saat serta
dituntut untuk terus-menerus belajar menjadi pribadi yang ikhlas demi mencapai
derajat manusia yang paripurna baik lahir maupun batin, semata-mata untuk
menggapai Ridho Alloh SWT, didunia & akhirat”.
latar belakang pendidikan formal beliau
adalah lulusan perguruan tinggi swasta fakultas tarbiyah didaerah Indramayu-Jawabarat,
dan beliau juga memiliki background pendidikan agama dari beberapa pesantren
didaerah Jawa.
Selama menuntut ilmu agama dibeberapa pondok pesantren selama beberapa tahun,
beliau betul-betul mendapatkan tempaan ilmu yang sangat serius, termasuk
ilmu-ilmu spiritual islam dan kejawen. Setelah beberapa tahun beliau mengabdikan
diri kepada sang guru dipondok pesantren dan mungkin menurut pengamatan
gurunya, beliau dirasa sudah cukup pantas untuk mengamalkan ilmunya
ditengah-tengah masyarakat, akhirnya beliau diperintahkan untuk pulang kembali
ke kampung halamannya di Indramayu untuk mengamalkan ilmu-ilmunya tersebut yang
telah ditimbanya selama beberapa tahun dari beberapa guru di pondok-pondok
pesantren. Dan singkat cerita, sebelum beliau berpamitan pulang kembali di
Indramayu, beliau diberi kenang-kenangan dari gurunya yang selalu dibawanya
kemanapun beliau pergi, yakni sebuah nama.
Oleh guru pembimbingnya (Mursyid) nama beliau diberi tambahan, dari “KARYANI”,
diberi tambahan “ASROR KAROMAH”, itulah sebabnya nama beliau sekarang
adalah “KARYANI ASROR KAROMAH”.
Sejak saat itulah beliau sudah mulai mampu menunjukkan bakat dan intuisi
spiritual yang luar biasa, dimana kesemuanya itu sebagai bentuk implementasi
dari ilmu-ilmunya tersebut. Karenanya beliau kerap kali dimintai bantuan oleh
keluarga, tetangga, maupun kawan yang kebetulan tengah menghadapi suatu
permasalahan. Termasuk diantara permasalahan-permasalahan tersebut adalah
masalah keuangan, sosial, kesehatan, karir, jodoh, rumah tangga, kasus hukum,
kenakalan anak, percintaan, keselamatan dan permasalahan-permasalahan lain yang
lazim dialami oleh kebanyakan manusia selama dalam perjalanan hidupnya.
Sebelum tumbuh menjadi konsultan spiritual yang
berkualitas sebab beliau memahami segala disiplin bidang ilmu seperti sekarang
ini, pada masa kecilnya beliau tidak mengerti bagaimana sebuah solusi bisa
datang kepadanya. Setiap kali ada orang yang datang untuk berkonsultasi atau
meminta bantuan spiritual, entah bagaimana terlintas di benak beliau suatu
solusi yang mujarab. Solusi tersebut bisa berupa amalan doa, cara bersikap,
cara menangani suatu perkara atau berupa benda bertuah dengan khasiat sesuai
hajat yang diharapkan. Benda bertuah ini sendiri bisa berupa azimat, rajah,
barang asmak atau barang yang diisi energi atau pusaka tarikan alam gaib, sebab
selain ahli dalam melakukan pengisian energi terhadap suatu benda, beliau juga
dikenal mampu menarik benda pusaka dari alam lain.
Selama beliau menuntut ilmu agama dibeberapa pesantren,
beliau tidak seperti teman-temannya yang lain, dimana jika ada waktu senggang
digunakan untuk bermain kesana-kemari, akan tetapi beliau jika ada waktu
senggang justru memanfaatkan waktu luang beliau tersebut untuk mendalami
berbagai aliran ilmu spiritual, termasuk diantaranya adalah ilmu hikmah, ilmu
kejawen dan ilmu metafisika modern. Tidak hanya itu, beliau juga juga gemar
mempelajari berbagai aliran beladiri dan tenaga dalam serta aliran ilmu
supranatural lainnya (ilmu kanuragan dan kebatinan). Kecintaannya
terhadap dunia spiritual (ilmu hikmah) itu membuat beliau banyak
menggunakan waktunya untuk mengasah kemampuan spiritual yang beliau miliki.
Untuk mewadahi atau menjembatani aktivitas beliau di
dunia supranatural tersebut, beliau kemudian membentuk sebuah perkumpulan, yang
diberi nama “MAJELIS ILMU ASROR KAROMAH (MAJIL ASMAH), yakni sebuah
institusi yang mengkaji ilmu-ilmu tentang kehidupan dimana semua
kajian-kajiannya tersebut tidak pernah terlepas dari kaidah Al-Qur’an dan
Al-Hadits, termasuk juga beliau mengkaji fenomena-fenomena spritual dari
berbagai sudut pandang. Melalui lembaga inilah Ustadz Karyani Asror Karomah
memberikan pelayanan spiritual kepada
masyarakat luas dalam membantu menyelesaikan beragam persoalan kehidupannya
masing-masing.
Pernah juga beliau diajukan pertanyaan dari beberapa
kalangan, yakni sewaktu ditanya mengenai pilihan beliau kenapa memilih profesi untuk
menjadi konsultan spiritual...??? Beliau menjawab dan menjelaskan, kurang lebihnya
seperti ini, "Saya hanya menjalankan peran yang diberikan oleh Allah
SWT. Setiap manusia itukan menjalankan peranannya sesuai kemampuan dan keahlian
masing-masing. Ada yang berperan sebagai arsitek, dokter, pengacara, pedagang,
pengusaha, karyawan dan sebagainya. Saya merasa dititipi keahlian spiritual oleh
Allah ta’ala, maka saya merasa terlalu egois apabila saya simpan dan rahasiakan
pengetahuan saya tersebut. Maka dari itu saya memberikan pelayanan untuk
membantu masyarakat luas dengan menggunakan metode spritual dan do’a."
Apapun peranan kita di dunia ini, beliau menjelaskan
bahwa peranan tersebut semestinya kita terima dengan ikhlas sebagai jalan
ibadah yang membawa berkah. Sebagaimana dokter bisa beribadah dengan membantu
pasiennya, maka seorang pedagang juga bisa beribadah dengan melakukan
perdagangan yang jujur dan sama-sama menguntungkan. Sedangkan Ustadz Karyani
Asror Karomah sendiri beribadah dengan cara memberikan layanan spiritual kepada
mereka yang membutuhkan serta menyediakan konsultasi jarak jauh baik lewat
email, surat maupun telepon demi mengikuti eksistensi kemajuan zaman yang
begitu cepat sekali perputarannya.
Sekalipun ada mahar atau biaya yang perlu dikeluarkan,
mahar atau biaya tersebut semestinya dianggap sebagai hal yang wajar, mengingat
kita hidup didunia ini yang segala sesuatunya membutuhkan biaya. Atas seizin
Tuhan Yang Maha Esa, keikhlasan anda akan memperlebar jalan menuju keberkahan
yang luar biasa besar kedepannya nanti.
Selain Ustadz Karyani Asror Karomah dijuluki
sebagai konsultan spiritual, guru ilmu hikmah, beliau juga dijuluki sebagai (Cendekiawan
Muslim) itu semua karena pemahaman beliau yang mendalam terhadap pengetahuan
islam sehingga beliau mampu memecahkan problematika-problematika yang terjadi
ditengah-tengah masyarakat luas dimana kaitannya dengan keagamaan.
Dan ada sebagian masyarakat juga yang menjuluki beliau sebagai “KYAI
MBELING”. (KYAI) adalah sebutan untuk orang-orang yang memiliki
pengetahuan mendalam seputar agama dan umum. (MBELING) kata “Mbeling”
berasal dari bahasa Jawa, yang artinya nakal, preman,
ugal-ugalan, dan lain sebagainya yang inti maknanya mengarah kepada sesuatu
yang tidak baik.
Akan tetapi perlu diingat baik-baik, meskipun seakan-akan sebutan KYAI
MBELING tersebut artinya tidak bagus, tapi itu semua bukan berarti pribadi
beliau seperti itu juga. Disinilah uniknya KYAI MBELING, jadi meskipun
beliau memiliki pemahaman yang mendalam tentang ajaran agama, baik pemahaman
seputar Syareat, Tarekat, Hakikat & Ma’rifat, itu tidak sedikitpun
membuat beliau menjadi panatik dan membatasi pergaulan.
Beliau tetap bergaul dan berteman dekat dengan para preman, termasuk kenal dekat
juga dengan beberapa perempuan nakal dan semua kalangan yang dimata masyarakat
dicap sebagai sesuatu yang tidak baik. Beliau mendekati mereka semua tersebut
bukan untuk mengikuti gaya hidup premanisme mereka, akan tetapi beliau
mendekati para preman dan lain sebagainya itu untuk berdakwah. Beliau memiliki metode
dan strategi dakwah yang unik untuk membawa kembali para preman (laki-laki
& perempuan) itu kepada jalan yang benar yang di ridhoi Allah SWT.
Beliau sadar bahwasannya turunnya hidayah itu adalah kuasa dan haknya Allah
SWT, tetapi meskipun demikian beliau tidak pernah surut dan berkecil hati untuk
senantiasa berdakwah secara perlahan-lahan tapi pasti dengan metode dan
strategi yang unik.
Semua itu beliau lakukan sebab ada sebuah perintah dalam islam yang
menyatakan: “Bahwasannya tiap-tiap muslim itu wajib hukumnya berdakwah”. Dan
beliau (Kyai Mbeling) memilih para preman baik laki-laki maupun
perempuan yang sudah terjerumus kedalam lembah kemaksiatan sebagai target
didalam dakwahnya. Disinilah salah satu keunikan beliau, yakni disaat semua
orang menjauhi dan mencibir para pelaku kemaksiatan tersebut, beliau malah
mendekatinya dan merangkulnya secara perlahan-lahan untuk dibawa kembali kepada
jalan yang benar dan senantiasa di ridhoi Allah SWT.
Dari kedekatannya beliau dengan banyak preman dan perempuan-perempuan yang
terjerumus kedalam lembah dosa dan maksiat tersebut itulah, sehingga tidak sedikit
masyarakat yang menjuluki beliau dengan sebutan KYAI MBELING.