Antara Isi Dan Kosong Itu Laksana Dua Sisi Mata Uang



Sedulur Majelis Ilmu Asror Karomah...
Sesungguhnya Antara Isi Dan Kosong Itu Laksana Dua (2) Sisi Mata Uang, Dimana Satu Sisi Adalah Isi Dan Sisi Lainnya Adalah Kosong, Lalu Upaya Dalam Mengosongkan Isi Dan Mengisi Kekosongan Itu Berada Ditengah-Tengah Dengan Dilambangkan Dua Buah Lam Dalam Lafadz Alloh...

Proses-Proses Itu Tidak Akan Pernah Berhenti Sampai Kapanpun Juga, "Diisi Dan Dikosongkan Dikosongkan Dan Diisi", Karena Sesungguhnya Proses Mengisi Dan Mengosongkan Itu Adalah Seni Jiwa Didalam Raga, Maka Dari Itu Engkau Haruslah Berhati-Hati Dalam Hal Ini Supaya Engkau Jangan Sampai Salah Didalam Mengosongkan Isi Dan Mengisi Kekosongan...

Ingat...!!!
Kosongkan Dirimu Dari Ilmumu Maka Dia Akan Mengisimu Dengan Ilmu-Nya...
Maka Niscaya Engkau Akan Mengerti Dari Sejatinya Kesempurnaan Iman, Karena Kesempurnaan Iman Itu Akan Dapat Mendatangkan Rasa Aman, Tentram, Damai, Tenang, Bahagia, Dan Lain Sebagainya...

Sedulur...
Sesungguhnya Kesempurnaan Iman Itu Akan Menghadirkan Rasa Sakinah Didalam Jiwa, Dalam Artian Tidak Akan Ada Rasa Was-Was Akan Berbagai Ketakutan-Ketakutan Bayangan Semu Karya Setan...
Sempurnanya Iman Itu Bukan Hanya Sekedar Percaya Tetapi Harus Yakin Hingga Kepada Sajjarotul Yaqin (akarnya keyakinan), Yakni Keyakinan Yang Didasarkan Kepada Pembuktian-Pembuktian Empiris Spiritual Atas Apa Yang Diyakininya...
Bukan Yakin Kepada Taqlid Semu Yang Hanya Mengandalkan Katanya Bin Katanya...

Alloh Itu Wujud Dalam Artian Ada, Apakah Engkau Percaya Kalau Alloh Itu Ada...???
Saya Yakin Kalian Semua Pasti Akan Bilang Percaya Kalau Alloh Itu Ada, Karena Kalau Bilang Ragu Atau Tidak Percaya Takutnya Kena Dosa...
Itulah Yang Saya Maksud Dengan Taklid Semu, Sesungguhnya Kalian Itu Aslinya Tidak Mengerti, Tidak Mengetahui, Tidak Memahami, Cuman Karena Takut Dosa Jika Tidak Percaya Kalau Alloh Itu Ada Akhirnya Kalian Semua Bilang Percaya Sekalipun Sebetulnya Hati kalian Itu Aslinya Ragu...

Gini...
Kita Jangan Bahas Iman Kepada Alloh Dulu Deh, Kejauhan Sepertinya...
Kita Bahas Jin Aja Dulu...
 
Apakah Kalian Percaya Bahwasanya Alam Manusia Itu Berdampingan Dengan Alam Jin, Percaya Enggak Kalau Dalam Kehidupan Ini Bukan Hanya Sebatas Golongan Manusia Saja Tetapi Ada Juga Golongan Dari Bangsa Jin...???
Saya Yakin Kalian Akan Jawab Percaya...
Tetapi Apakah Kalian Pernah Melihat Bangsa Jin, Apakah Kalian Tau Alam Jin...???
Saya Yakin Kalian Akan Menjawab Belum Tau...
Terus Atas Dasar Apa Kalian Bilang Percaya Kalau Didunia Ini Bukan Hanya Sebatas Bangsa Manusia Tetapi Ada Juga Bangsa Jin Jika Kalian Sendiri Belum Pernah Melihat Dan Menyaksikannya...
Itu Taklid Buta Namanya...

Sedulur...
Disinilah Bedanya Antara Syareat Dengan Hakekat...
Orang Hakekat Tidak Boleh Percaya Begitu Saja Jika Belum Pernah Menyaksikannya Sama Sekali, Ingat Menyaksikan Itu Tidaklah Sama Dengan Merasakan...

Iman Itu Haruslah Dibuktikan Kebenarannya Supaya Tergapai Kesempurnaan Dari Iman Itu Sendiri Karena Tidak Akan Pernah Sempurna Iman Seseorang Jika Bermodalkan Hanya Sebatas Mengandalkan Bacaan, Namun Empiris Spiritualmu Akan Mennetukan Kualitas Dari Sempurnanya Keimanan Itu Sendiri...
 
Kesimpulannya...
"Aku Tidak Perduli Siapapun Dirimu, Tak Perduli Sehebat Apapun Dirimu, Tak Perduli Seberapa Besar Pengaruhmu, Jika Tidak Sempurna Syahadahmu Maka Saya Pastikan Tidak Akan Sempurna Pula Keimananmu".
 
Sedulur Percayalah...
Sempurnanya Iman Itu Tidak Bisa Kau Dapatkan Hanya Sebatas Dari Membaca, Tidak Bisa Pula Kau Dapat Dari Menghafal Banyak Dalil, Karena Sempurnanya Iman Itu Hanya Bisa Didapat Harus Dengan Benar-Benar Menyaksikan Bukan Dengan Katanya Bin Katanya Apalagi Kata Sebuah Buku...

Untuk Bisa Menggapai Sempurnanya Iman Itu Maka harus Ditempuh Dengan Jalan Suluk...
Suluk Itu Apa...???
Suluk Adalah Suatu Proses Perjalanan Ruhani Dalam Menggapai Sempurnanya Iman Didalam Hati Dan Orang yang Menempuh Proses Suluk Itu Disebut Dengan Sebutan Salik...
 
Dan Adakalanya Seorang Salik Itu Harus Menempuh Suluk Penderitaan, Dimana Dia Harus Berjalan Tanpa Batas Waktu Yang Ditentukan, Harus Berpuasa Dalam Menahan Lapar Selama Bertahun-Tahun Lamanya...
Ingat Ya Bertahun-Tahun Bukannya Berbulan-Bulan Apalagi Cuman Berhari-Hari, Lahhhhh Orang Zaman Sekarang Mah Baru Berpuasa Beberapa Hari Saja Sudah Merasa Seakan-Akan Yang Paling Sempurna Imannya...

Seorang Salik Itu Harus Merasakan Lelahnya Raga Dalam Menempuh Perjalanan Ruhani Untuk Bisa Sampai Kepada Sang Gusti, Harus Mampu Merasakan Perihnya Lambung Dalam Menahan Lapar, Merasakan Keringnya Kerongkongan Dalam Menahan Haus, Bahkan Harusnya Mampu Menahan Letihnya Tubuh Karena Menahan Kantuk...
Sungguh Tidak Ada Satupun Mursyid Yang Tidak Melewati Proses Suluk Penderitaan Tersebut...

Apakah Semua Murid Harus Menempuh Proses Suluk Penderitaan Yang Pernah Dilakukan Oleh Mursyidnya Tersebut...???
Jawabannya Tidak...
Namun Engkau Harus Bisa Menemukan Murysid yang Pernah Menapaki Proses Dari Suluk Tersebut Dan Setelah Engkau Menemukannya Maka Engkau Harus Bersungguh-Sungguh Didalam Memohon Bimbingan Dan Menjalankan Segala Perintah Yang Diberikannya, Dan Disaat Engkau Ikhlas Hati Dalam Menjalankan Segala Perintah Yang Diberikan Oleh Sang Mursyid, Maka Sesungguhnya Itu Semua Adalah Bagian Dari Proses Sulukmu Sendiri...

Disaat Murid Mampu Mencapai Makom Ikhlas Dalam Menjalankan Segala Perintah Sang Mursyid Maka Disitulah Sang Gusti Akan Menghadiahkan Keridhoan-Nya Kepadamu, Disitulah Letak Dari Kunci Keselamatan Hidup Hakiki Fiddunya Wal Akhiroh...

Salam Berkah Luar Biasa
Majelis Ilmu Asror Karomah