Hakekatnya Billah & Lillah

Sedulur Majelis Ilmu Asror Karomah...
Perlu Kita Ketahui Bersama, Bahwasanya "Laa Haula Wala Quwwata Illa Billah" Bukanlah Sekedar Dalil Dimulut Semata, Karena Kalau Sebatas Dimulut Maka Anak Kecilpun Mampu Mengucapkannya...
Kesadaran Diri Seorang Hamba Dalam Mengucapkan Kalimah Hauqalah Itu Adalah Wujud Dalam Laku Perbuatan...
Disini Kita Akan Mengupas Bedanya LILLAH Dengan BILLAH...
 
Sedulur...
Keadaan Seseorang Yang Telah Memahami Sejatinya BILLAH Maka Akan Tumbuh Kesadaran Bahwasanya Geraknya Bukanlah Atas Kehendaknya, Melainkan Atas Kehendak Sang Gusti...
Maka Orang-Orang Yang Telah Memahami Sejatinya BILLAH, Tidak Akan Lagi Dia Merasa Aku Sholat, Aku Ngaji, Aku Sedekah, Aku Puasa, Aku Haji, Dan Lain Sebagainya...
Karena Yang Ada Seseorang Tersebut Akan Merasa, Aku Disholatkan Gusti, Aku Dingajikan Gusti, Aku Disedekahkan Gusti, Aku Dipuasakan Gusti, Aku Dihajikan Gusti, dsb...
Karena Itulah Seseorang Tersebut Sudah Tak Lagi Menuntut Pahala Ataupun Syurga Atas Ibadah-Ibadahnya Karena Dirinya Sudah Tidak Merasa Melakukan Apapun Kecuali Gustilah Yang Melakukannya...

Sedulur...
Pemahaman BILLAH Itu Tidaklah Sama Dengan LILLAH, Dan Ketidak Samaannya Itu Sangatlah Jauh Sekali Perbedaannya...
Pemahaman LILLAH Adalah Pemahaman Syare'at, Dimana Setiap Ibadah Pasti Diakhiri Dengan Kata-Kata Lillahi Ta'ala...
Yang Mana Maksud Dari Kata-Kata Tersebut Adalah Sebuah Pernyataan Yang Menegaskan Segala Ibadah Yang Dilakukan Itu Dipersembahkan Kepada Alloh Ta'ala, Juga Masih Mengharap Pahala Dan Syurga Sebagai Imbalan Atas Ibadah Yang Telah Dilakukan...

Disinilah Bedanya Niat Dengan Akhir Ucapan LILLAHI TA'ALA Dengan BILLAHI TA'ALA...

Kesimpulannya:
LILLAHI TA'ALA Itu Adalah Niat Ibadahnya Kalangan Syare'at, Yang Masih Menuntut Imbalan Atas Segala Ibadah Yang Telah Dilakukan, Karena Dirinya Merasa Melakukan Semua Ibadah-Ibadah Tersebut...
BILLAHI TA'ALA Adalah Niat Ibadahnya Kalangan Hakekat, Yang Sudah Tidak Menuntut Apapun Atas Segala Ibadah Yang Telah Dilakukan, Karena Dirinya Sudah Tidak Merasa Melakukan Ibadah-Ibadah Tersebut, Melainkan Semuanya Itu Adalah Perbuatan Sang Gusti...

Sedulur...
Seseorang Yang Sudah Mencapai Makom BILLAH Dalam Segala Niat Ibadahnya, Maka Dia Tidak Akan Pernah Menuntut Apapun Atas Apa Yang Telah Dilakulannya, Baik Kepada Sang Gusti Maupun Kepada Sang Mursyid...

Jangan Pernah Berharap Ruhanimu Bisa Melihat Keindahan Sang Gusti, Jika Penglihatanmu Kepada Sang Mursyid Saja Masih Kau Samakan Saat Kau Melihat Manusia Pada Umumnya...
Penghormatan Dan Pengabdianmu Kepada Sang Mursyid, Itu Adalah Penentu Kualitas Kema'rifatanmu Kepada Sang Gusti...
Tidak Ada Kemanunggalan Dengan Sang Gusti Yang Tidak Diawali Dengan Kemanunggalan Sang Mursyid...
Karena Sepanjang Sejarah Ilmu Kewalian, Tidak Ada Satupun Wali Yang Tidak Terlahir Dari Murid Yang Tawadhu Kepada Mursyidnya...

Mohon Dipahami Penjelasan Ini, Agar Kalian Semua Tau Arah Perjalanan Ibadahmu Sendiri Kemana Muaranya Nanti...

Salam Berkah Luar Biasa
Majelis Ilmu Asror Karomah