Perlu Kita Ketahui Bersama Bahwasanya "Ma'rifatulloh" Itu Makna Sederhananya Adalah Mengenal Alloh Dengan Sebaik-baiknya Pengenalan...
Mengenal Disini Maksudnya Adalah Bukan Hanya Sebatas Mengenal Namanya Semata, Tetapi Juga Mengenal Sirr-Nya (rahasia), Dzat-Nya (wujud), Sifat-Nya (sifat)...
Demikianlah Makna Sederhana Dari Pada Ma'rifatulloh Itu Sendiri...
"Innalillahi wa Inna Ilaihi Roji'un" Makna Sederhananya Adalah Jalan Pulang, Yang Mana Kalau Dalam Konsep Jawa Dikenal Dengan Istilah "Sangkan Paraning Dumadi" Yakni Dari Mana Kita Berasal, Kesana Kita Akan Kembali...
Lantas Apa Hubungannya Antara "Ma'rifatulloh Dengan Innalillahi wa Inna Ilaihi Roji'un"...???
Begini, Sesungguhnya Hanya Alloh Lah Yang Mengetahui Dengan Sebenar-benarnya Pengetahuan Tentang Jalan Pulang Itu Sendiri, Jadi Kalau Kita Tidak Mengenal-Nya, Kalau Kita Tidak Mengetahui-Nya, Bagaimana Bisa Kita Mengenal & Mengetahui Jalan Pulang Kita Sendiri, Karena Sesungguhnya Hanya Dia Lah Sang Jalan Pulang Itu Sendiri...
Sedulurku...
Entah Percaya Atau Tidak, Sesungguhnya Tatkala Mursyid Memberikan Gemblengan-Gemblengan Spiritual Dalam Proses Kema'rifatan, Itu Tidak Lain Tujuannya Adalah "Untuk Latihan Mati, Sebelum Merasakan Mati Yang Sesungguhnya"...
Dengan Harapan Supaya Kita Menyaksikan Dengan Haqqul Yaqin Bagaimana Proses Kematian Itu Terjadi, Dan Bagaimana Kejadian Alam Tinggi Berlangsung, Sehingga Pada Akhirnya Kita Bisa Menyerap Dan Mengenali Setiap Detailnya Dari Waktu Kewaktu...
Sempurnanya Melewati Tahap Demi Tahap Dalam Gemblengan Spiritual Yang Mursyid Berikan, Itu Sejatinya Adalah Tujuan Sang Mursyid Kepada Para Murid Untuk Dapat Menyeberang Dan Memahami Alam Kematian Secara Realitas Ghaibiyah, Yakni Kita Memahami Bagaimana Perhimpitan Alam Realitas Batiniah Yang Hakiki Dengan Alam Realitas Lahiriah Yang Semu, Sehingga Nantinya Kita Dapat Memahami Setiap Hukum-Hukum Yang Berlaku Didalamnya...
Adapun Yang Banyak Orang Umum Pahami, Sejatinya Hanyalah Hukum Dunia (lahiriah) Semata, Yang Mana Semua Itu Hanya Katanya bin Katanya bin Katanya, Dan Kesemuanya Itu Tanpa Disaksikan Dalam Persyahadatan Yang Nyata Karenanya Batinya Gelap Dan Akhirnya Meraba-raba Karena Tak Tau Arah Jalan Pulang (tak bisa Innalillahi)...
Hal Seperti Demikian Itu Akhirnya Menimbulkan Rasa Ketakutan Yang Teramat Sangat Dan Akhirnya Batinmu Berspekulasi Tentang Alam Kematian, Karena Tak Memahami Tentang Eratnya Hubungan Antara "Ma'rifatulloh Dengan Innalillahi" Yang Akhirnya Engkau Berspekulasi Dalam Batinmu Tentang Nasibmu Sendiri...
Apakah Akan Selamat Ataukah Akan Celaka...
Dan Perlu Kita Ketahui Bersama, Sesungguhnya Spekulasi Ketakutanmu Dalam Batinmu Sendiri Perihal Alam Kematian Tersebut, Itulah Hakikinya Pengertian Tentang "Sakarotul Maut"...
Dan Adapun Untuk Poro Putro Romo Yang Telah Betul-Betul Sempurna Kema'rifatannya, Maka Tidak Akan Ada Lagi Yang Namanya Spekulasi Yang Menakutkan Perihal Keadaannya Nanti...
Kenapa...???
Karena Dia Telah Memahami Hulu Dan Hilirnya Dari Itu Semua, Sehingga Tidak Ada Lagi Ketakutan Dalam Dirinya Dan Tidak Ada Lagi Keraguan Serta Kegelisahan Karena Poro Putro Romo Telah Mengenal Sang Jalan Pulang Itu Sendiri...
Itulah Pemaparan Singkat Yang Mampu Saya Uraikan, Perihal Eratnya Hubungan Antara "Ma'rifatulloh Dengan Innalillahi"...
Sedulurku...
Tolong Pahami Penjelasan Ini, Karena Ini Penting Untuk Memperkuat Daya Kema'rifatan Kita Semua Poro Putro Romo...
"DISAAT DIA BELUM MENCIPTAKAN NUR MUHAMMAD, DIA ITU TAK BERNAMA, ITULAH SEJATINYA DIA (HUWA / HU)...
KEMUDIAN DIA MENCIPTAKAN NUR MUHAMMAD DAN MANUNGGAL BERSAMANYA, LALU DIA YANG KEMUDIAN BANYAK ORANG MENYEBUTNYA DENGAN SEBUTAN "ALLOH"...
NUR MUHAMMAD ITU HIDUP...
NAMUN DIA ADALAH MAHA HIDUP...
NUR MUHAMMAD YANG MENERANGI SEGALA KEGELAPAN, NAMUN DIA SEJATINYA PEMILIK CAHAYA TERSEBUT...
"ALLOH" ITU SEBUTAN DALAM AGAMA KITA SEMUA (ISLAM)...
ORANG JAWA ZAMAN DULU, MENYEBUT-NYA DENGAN SEBUTAN "GUSTI" / "PANGERAN" / "ROMO"...
ROMO MAKSUDNYA ADALAH "ROH LAN KOMO", MAKSUDNYA GABUNGAN ANTARA NUR ILLAHI DENGAN NUR MUHAMMAD...
DAN UNTUK DIA-NYA SENDIRI, ITU TAK BERNAMA, KARENA TAK BERNAMA MAKANYA TAK MEMILIKI SEBUTAN...
ADANYA SEBUTAN UNTUK DIA ITU, SETELAH DICIPTAKANNYA NUR MUHAMMAD DAN MANUNGGAL BERSAMANYA...
ADA YANG MENYEBUTNYA DENGAN SEBUTAN ALLOH...
ADA YANG MENYEBUTNYA DENGAN SEBUTAN GUSTI...
ADA YANG MENYEBUTNYA DENGAN SEBUTAN PANGERAN...
BAHKAN ADA JUGA YANG MENYEBUTNYA DENGAN SEBUTAN ROMO...
INGAT...!!!
"APAPUN SEBUTANNYA, KITA JANGAN TERJEBAK PADA PERIHAL SEBUTAN TERSEBUT"...
KARENA YANG TERPENTING ADALAH KITA MEMAHAMI ARAH DAN MAKNA DARI SEBUTAN TERSEBUT KEMANA ARAHNYA DAN YANG NGGAK KALAH PENTINGNYA ADALAH KITA PUN MENGETAHUI WUJUD DARI APA YANG KITA SEBUT ITU"...
Inilah Maksud Perumpamaan Saya Dalam Penjelasan Beberapa Waktu Yang Lalu...
Bahasa Indonesianya PISANG...
Bahasa Jawanya GEDANG...
Bahasa Sundanya CAU...
Apapun Sebutannya, Kalau Wujudnya Sama, Maka Tak Perlu Kita Mempermasalahannya...
Kita Boleh Menyalahkannya, Jika Dia Menyebutkan PISANG Tetapi Pohonnya Yang Ditunjuk, Karena Sejatinya PISANG Itu Adalah Buah Bukan Pohonnya...
Nahhhh... Sekarang Pertanyaannya, Disaat Kita Bermunajat Lalu Kita Menyebut ALLOH, Atau Menyebut GUSTI, Atau Menyebut PANGERAN, Atau Bahkan Menyebut-Nya Dengan Sebutan ROMO, Hati Dan Pikiran Kita Kemana Objeknya...???
Kalau Kita Menganggap ALLOH/ GUSTI/ PANGERAN/ ROMO Itu Adalah Dia Yang Tak Bernama, Terus Terang Itu Keliru...
Karena Isi Dari Semua Sebutan-Sebutan Tersebut Diatas Adalah "Manunggalnya Nur Illahi & Nur Muhammad" Itulah Sejatinya ALLOH/ GUSTI/ PANGERAN/ ROMO...
Lantas Dia-Nya Sendiri Siapa Namanya...???
Ingat Sejatinya Dia Itu Tidak Bernama Karena Tidak Ada Satupun Nama, Yang Layak Disandingkan Kepada-Nya Apapun Nama Tersebut, Itulah Sejatinya TUHAN...
Terakhir, Saya Menambahi Penjelasan Yang Berkaitan Tentang Sebutan ROMO Dalam Kajian Ini, Maksudnya ROMO Disini Bukanlah Bapak Artinya, Tetapi Sejatinya ROMO Disini Adalah ROH & KOMO (Hidup & Maha Hidup) Itulah Hakekat Dari RASA SEJATI & SEJATINENG RASA (MAnunggaling ROso)...
Kenapa ROH Itu HIDUP...???
Karena Ada MAHA HIDUP Didalam Roh Itu Sendiri...
Terus Apakah Sama Antara ROMO Dengan GUSTI KANJENG ROMO/ RAMA...???
Jawabannya Beda...
Kalau ROMO Itu Isinya Cuman 2 Hal, Yakni (Nur Illahi & Nur Muhammad) / (Sirrulloh & Dzatulloh) / (Rasa Sejati & Sejatineng Rasa) / (Maha Hidup & Hidup)...
Kalau GUSTI KANJENG ROMO/ RAMA Itu Isinya 3 Hal, Yakni (Nur Illahi, Nur Muhammad & Kehidupan Alam Semesta Seisinya "7 lapis bumi & 7 lapis langit"), Disitu Terkumpul Sirrulloh, Dzatulloh, Sifatulloh...
Maaf Saya Nggak Bisa Menjelaskan Lebih Jauh Lagi Perihal Ini, Namun Semoga Jawaban Singkat Ini Bisa Memuaskan Dahaganya Si Penanya Yang Japri Secara Langsung Kepada Saya...
Dan Maaf Juga Saya Nggak Bisa Ngasih Tau Identitas Penanya Tersebut Karena Dia Meminta 2 Hal, Yakni:
1. Identitasnya Dirahasiakan
2. Minta Jawabannya Dishare Dalam Group
Semoga Sedulur Majelis Ilmu Asror Karomah Suatu Saat Nanti Tersyahadahkan Semua Batinnya Atas Semua Penjelasan Ini...
Ingat Jangan Memperdebatkan Kema'rifatan Kalau Modalnya Hanya Sebatas Mengadopsi Pemahaman Dari Suatu Kitab, Karena Nanti Isinya Hanya Sebatas Katanya bin Katanya bin Katanya...
Tetapi Harus Melalui Syahadah Dengan Sebenar-benarnya Syahadah (Penyaksian)...
Salam Berkah Luar Biasa
Majelis Ilmu Asror Karomah