Sejatineng Wahyu Suci Andayani



Apa Itu Al-Qur'an...???

Al-Qur'an Adalah Wahyu Suci Dari Alloh SWT Yang Dibawa Oleh Malaikat Jibril Dan Disampaikan Kepada Nabi Muhammad SAW.
Al-Qur'an Adalah Kitab Sucinya Umat Islam...

Demikianlah Penjelasan Singkat Tentang Apa Itu Al-Qur'an Secara Umum Berdasarkan Kacamata Syare'at, Namun Seperti Yang Kita Ketahui Bersama Dan Seperti Yang Telah Ku Jelaskan Sebelumnya Bahwasanya Didalam Blog Ini (Majelis Ilmu Asror Karomah) Saya Tidak Membahas Perihal Bab Apapun Dari Sudut Pandang Syare'at Melainkan Apapun Yang Saya Tulis Disini Semuanya Adalah Pembahasan Kajian Dari Sudut Hakekat, Dan Ini Harap Diingat Oleh Semuanya Agar Tidak Ada Gagal Paham Didalam Memahaminya Nanti...

Apa Itu Al-Qur'an...???
Al-Qur'an Disebut Juga Sebagai Kalamulloh...
Penjabaran Sederhananya Disebut Juga Sebagai "Perkataan Alloh"...

Nahhhh... Istilah Kata Al-Qur'an Sebagai "Kalamulloh" Itu Banyak Sekali Membingungkan Orang Pada Umumnya, Karena Tidak Sedikit Orang Yang Beranggapan Bahwasanya Turunnya Al-Qur'an Itu Seperti Ini:
"Alloh SWT Berbicara Kepada Malaikat Jibril as, Lalu Malaikat Jibril Menyampaikannya Kepada Nabi Muhammad SAW"

Hampir Semua Orang Didalam Kalangan Syare'at Membayangkan Proses Turunya Wahyu Suci Yang Diterima Oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW Adalah Seperti Demikian Itu...

Padahal Pengilustrasian Seperti Tersebut Itu Adalah Ilustrasi Yang Betul-Betul Keliru.
Kenapa Saya Bilang Keliru...???
Karena Didalam Ilmu Hakekat, Sejatinya Gusti Ingkang Moho Suci Itu Tidak Pernah Berbicara...

Jadi Yang Dimaksud Tuhan / Alloh SWT / Gusti Ingkang Moho Suci Berbicara Itu Bukanlah Dengan Suara, Melainkan Dengan NUR-Nya...

Sehingga Proses Yang Tepat Untuk Menggambarkan Turunnya Al-Qur'an Adalah Seperti Ini:
"Nur Al-Qur'an (yang sejatinya adalah merupakan sifat dari Alloh itu sendiri) Dijabarkan Oleh Malaikat Jibril, Lalu Diubah Dari Bahasa Nur Illahi Menjadi Bahasa Yang Bisa Dimengerti Oleh Calon Penerima Wahyu Tersebut (dalam hal ini adalah Nabi Muhammad SAW), Akhirnya Dari Bahasa Nur Illahi Diterjemahkan Oleh Malaikat Jibril Menjadi Suara Dalam Bahasa Manusia, Yang Kemudian Disampaikan Kepada Nabi Muhammad SAW"...

Karena Itulah Malaikat Yang Tugasnya Menyampaikan Wahyu Disebut Dengan Nama Malaikat Jibril.
Konon Katanya Ada Juga Sebagian Kalangan Dari Ahli Hakekat Yang Menyebutnya Dengan Sebutan Jabarail, Yakni Jabar + Il, Sebab Tugasnya Utama Sebenarnya Adalah "MenJabarkan".
Apa Yang DiJabarkannya...???
Yang Dijabarkannya Adalah Bahasa Nur Illahi, Baru Setelah Itu Disampaikan Kepada Nabi Muhammad SAW...

Jadi, Al-Qur'an Yang Kalian Baca Itu, Sejatinya Adalah Hasil Penjabaran Dari Malaikat Jibril, Karena Wujud Asli Dari Wahyu Sejati Itu Sebetulnya Adalah Berupa Nur Illahi.
Begitupun Dengan Wahyu Suci Yang Turun Kepada Nabi Daud as (berupa Kitab Zabur), Wahyu Suci Yang Turun Kepada Nabi Musa as (berupa Kitab Taurat), Wahyu Suci Yang Turun Kepada Nabi Isa as (berupa Kitab Injil), Dan Begitu Juga Dengan Wahyu Suci Yang Turun Kepada Nabi Muhammad SAW (berupa Kitab Suci Al-Qur'an), Kesemuanya Itu Adalah Berasal Dari Satu Nur Yang Sama Yakni Nur Illahi...

Cuman Begitu Sudah Turun Kepada Manusia, Sebutannya Menjadi Berbeda-Beda Sesuai Dengan Waktu, Situasi Dan Kondisi Zaman Pada Waktu Itu, Namun Sekalipun Nama Penyebutannya Berbeda-Beda Tetapi Pada Hakekatnya Semuanya Adalah Berasal Dari Satu Nur Yang Sama Yakni Sama-Sama Berasal Dari Nur Illahi...

Wahai Anak-Anak Ruhaniku...
Sesungguhnya Nur Qur'an Itu Sampai Detik Sekarang Juga Sebetulnya Masih Ada, Bahkan Sejatinya Kita Semua Tenggelam Didalam-Nya (didalam Nur Tersebut), Laksana Ikan Yang Tenggelam Didalam Lautan Hanya Saja Kebanyakan Manusia Tidak Pada Menyadarinya Kalau Sejatinya Dirinya Itu Tenggelam Didalam Nur Illahi Itu Sendiri...

Cuman Karena Kebanyakannya Pada Tidak Mengerti Dan Tidak Menyadari, Akhirnya Sekalipun Sudah Tenggelam Dikedalaman Lautan Cahaya Yang Sebegitu Terang Benderangnya Tetap Saja Masih Merasa Kegelapan...

Sehingga Yang Kebanyakan Terjadi Adalah Banyak Orang-Orang Gemar Membaca Al-Qur'an Namun Yang Didapatkannya Hanyalah Berkah Dari Kalam-Nya Semata, Belum Sampai Kepada Berkah Dari Nur-Nya...

Akhirnya Karena Sebatas Mendapatkan Kalam Tanpa Nur, Semuanya Jadi Terasa Hambar.
Dan Jika Kalam Tanpa Nur Tersebut, Maka Semuanya Hanya Akan Menjadi Dalil-Dalil Kering Nan Gersang Yang Tidak Dapat Memberikan Kesejukan Dikedalaman Jiwa Manusia, Karena Hampir Semuanya Jika Kalam Tanpa Disertai Nur Hanya Akan Digunakan Untuk Memenuhi Ambisi Dan Egonya Semata...

Semoga Saja Penjelasan Singkat Ini Dapat Dan Mampu Untuk Membuka Cakrawala Pengetahuan Yang Baru Kepada Semuanya, Tentang Kebenaran Sejatinya Kitab Suci Itu Seperti Apa.
Dan Semoga Kita Semua Senantiasa Mendapatkan Keberkahan Yang Berlimpah Dari Kitab Suci Al-Qur'anul Karim, Berkah Dari Kalam-Nya Juga Berkah Dari Nur-Nya...
Aamiin Ya Robbal Aalamiin...
Rahayu...